Geografi Permukiman
Geografi permukiman adalah salah satu cabang dari ilmu geografi manusia yang membahas mengenai perkembangan permukiman di suatu wilayah dan pola perkembangannya di permukaan bumi ini.
Demikian penjelasan mengenai berbagai macam aspek sosial dan aspek fisik dalam ilmu geografi. Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang macam aspek sosial dan ilmu geografi lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu.
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Baca juga terkait Macam Aspek Sosial:
Pratiwi NI. PENGGUNAAN MEDIA VIDEO CALL DALAM TEKNOLOGI KOMUNIKASI. JIDS [Internet]. 2017Aug.1 [cited 2024Dec.15];1(2):202-24. Available from: https://journal.undiknas.ac.id/index.php/fisip/article/view/219
Apa Itu Objek Geografi?
Objek geografi berasal dari Bahasa Yunani, yakni diambil dari kata geo yang berarti bumi dan graphein yang berarti tulisan atau penjelasan. Apabila kedua kata tersebut disatukan, maka akan tersusun menjadi suatu kata yakni geography yang memiliki arti sebagai ilmu bumi ataupun ilmu yang mempelajari tentang bumi. Pada dasarnya, bumi yang kita huni adalah objek dari kajian ilmu geografi. Objek dari studi geografi adalah geosfer, yang mana meliputi letak ataupun gejala dan fenomena yang terjadi. Sebuah fenomena yang ditinjau dari sudut pandang geografi ini akan selalu diintegrasikan dengan berbagai ilmu lain.
Letak geografi dibagi menjadi dua, yakni letak fisiografi dan juga letak sosiografi. Contoh letak fisiografi ini yaitu letak astronomis, klimatologi, maritim, dan juga geomorfologi. Sementara untuk contoh letak sosiografis yaitu letak sosial, ekonomi, kultural, dan politik. Objek material dalam studi ini yang disebut dengan geosfer yaitu:
1. Litosfer atau lapisan keras, yakni lapisan luar dari bumi atau yang biasa disebut dengan kerak bumi dalam ilmu geologi. 2. Atmosfer atau lapisan udara, yakni cuaca dan juga iklim yang dikaji dalam klimatologi dan juga meteorologi, dan lainnya. 3. Hidrosfer atau lapisan air, yakni berupa lautan, danau, sungai, dan juga air tanah. 4. Biosfer atau lapisan tempat hidup, yakni terdiri dari hewan, tumbuhan, dan juga manusia sebagai sebuah komunitas bukan individu. 5. Pedosfer atau lapisan tanah, yakni lapisan batuan yang sudah mengalami pelapukan secara organik, fisik, dan juga kimia.
Geografi manusia atau yang biasa disebut dengan geografi sosial merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari mengenai hubungan dan juga pengaruh timbal balik antara alam dan manusia. Cabang ilmu geografi yang satu ini lebih menekankan pada aktivitas manusia sebagai salah satu objek pokok studinya. Objek pokok studi geografi manusia ini mencakup beberapa aspek yakni aspek kependudukan dan aspek aktivitas yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial, dan juga budayanya. Berikut ini adalah cabang ilmu geografi manusia, antara lain:
Geografi penduduk adalah salah satu cabang dari ilmu geografi manusia yang objek kajiannya merupakan aspek keruangan penduduk. Objek studi yang satu ini mencakup densitas, penyebaran, perbandingan jenis kelamin, perbandingan manusia dengan luas lahan yang ada dan lain sebagainya.
Geografi ekonomi merupakan salah satu cabang ilmu geografi manusia yang membahas mengenai usaha manusia untuk mengeksploitasi sumber daya alam dan meningkatkan nilai tambah suatu barang untuk bisa memenuhi kebutuhan dan menganalisis pola lokasi, distribusi, dan juga persebaran kegiatan industri dan juga perdagangan tersebut.
Geografi politik merupakan cabang geografi manusia yang bidang kajiannya yaitu aspek keruangan pemerintahan dan juga kenegaraan yang meliputi hubungan regional serta internasional pemerintahan ataupun kenegaraan di permukaan bumi.
Macam Aspek Sosial dan Aspek Fisik Geografi
Memahami macam-macam aspek sosial dan juga aspek fisik geografi, sebagaimana penjelasan di atas, penting karena keduanya dibutuhkan untuk menghasilkan analisis komprehensif dalam kajian geosfer. Kedua aspek tersebut dapat dibagi menjadi beberapa macam. Secara umum, aspek geografi merupakan suatu penginterpretasian dan juga gagasan serta berbagai hal yang dipertimbangkan dalam kajian ilmu geografi. Adapun aspek kajian ilmu tersebut terbagi menjadi dua, yakni aspek fisik dan juga aspek sosial.
Aspek sosial merupakan salah satu aspek geografi yang berupa seluruh masalah sosial, ekonomi, dan sosial yang terjadi karena adanya aktivitas dan juga kreativitas manusia di permukaan bumi ini. Beberapa hal yang dikaji di dalam aspek sosial ini antara lain ekonomi, politik, sosial, dan juga budaya. Terdapat aspek lain selain aspek fisik, kajian geografi juga mencakup aspek sosial. Geografi mengkaji manusia yang hidup di dalamnya dari hubungannya dengan fenomena yang terjadi di geosfer.
Aspek sosial ini juga meliputi aspek politis, ekonomis, antropologis, dan juga aspek yang berkaitan dengan kebudayaan ataupun pola hidup manusia. Di dalam aspek ini, manusia dipandang sebagai fokus utama dari kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang dan juga kaitannya perilaku manusia dengan lingkungannya. Berikut ini adalah beberapa macam aspek sosial yang dikaji, antara lain:
Aspek yang satu ini membahas mengenai berbagai hal yang berkenaan dengan unsur adat-istiadat, komunitas, tradisi, kelompok masyarakat, dan juga berbagai lembaga sosial.
Aspek tersebut membahas mengenai berbagai hal yang berkenaan dengan unsur pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, perdagangan, transportasi, industri, dan juga pasar.
Aspek yang satu ini membahas tentang berbagai hal yang berkenaan dengan unsur agama, pendidikan, dan juga kesenian serta bahasa.
Aspek yang satu ini membahas mengenai berbagai hal yang berkenaan dengan unsur kepemerintahan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat.
Aspek fisik merupakan salah satu aspek geografi yang menyangkut kondisi lingkungan alam di luar manusia. Misalnya saja, bentuk muka bumi, keadaan udara, perairan, tumbuhan, dan juga hewan, serta berbagai fenomena alam yang bisa langsung diamati. Aspek fisik ini dibagi menjadi aspek topologi, aspek biotik, dan juga aspek non biotik.
Aspek fisik di dalam ilmu geografi ini menitikberatkan pada kajian tentang fenomena geosfer yang mempengaruhi hidup manusia. Biasanya, aspek fisik geografi akan berurusan dengan fenomena-fenomena yang dipengaruhi oleh alam secara langsung, bukan oleh manusia itu sendiri. Pada dasarnya, aspek fisik geografi bisa dikategorikan secara luas ke dalam tiga kategori yakni keilmuan yang membahas tentang bentuk bumi dan pengukurannya.
Selain itu, aspek fisik ini juga mempelajari unsur biotik dan unsur abiotik. Apabila dipecah lebih dalam, maka ketiga kategori tersebut dapat dikonsolidasikan menjadi beberapa lingkup kajian serta keilmuan yang terpisah. Berikut ini adalah beberapa contoh lingkup kajian geografi yang termasuk ke dalam aspek fisik geografi.
Aspek yang satu ini membahas mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan letak ataupun lokasi suatu wilayah, bentuk muka bumi, luas area, dan juga batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.
Aspek tersebut membahas mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan unsur vegetasi seperti misalnya flora atau tumbuh-tumbuhan, fauna atau dunia binatang, dan juga kajian penduduk.
Aspek yang satu ini membahas mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan unsur kondisi tanah, tata air, atau hidrologi baik itu perairan, darat, ataupun laut serta kondisi iklim dari sebuah wilayah.
Tujuh Aspek Praktika Informatika Itu Adalah Seperti Berikut
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Informatika sosial merupakan studi yang mempelajari aspek-aspek sosial dari komputerisasi termasuk peran teknologi informasi dalam perubahan sosial dan organisasi. Penelitian-penelitian SI juga berkonsentrasi pada bagaimana pemanfaatan teknologi informasi dipengaruhi oleh nilai dan praktik-praktik sosial-budaya di sebuah masyarakat.[1] Informatika sosial dilandasi oleh cara pandang (paradigma) yang menganggap bahwa hubungan yang saling mempengaruhi antara teknologi informasi dan masyarakat pengguna. Selain itu, informatika sosial juga memberikan panduan pengembangan teknologi informasi dengan misi membawa perubahan sosial ke arah yang lebih baik [2]
Di dalam kajian-kajian informatika sosial terdapat cabang-cabang khusus seperti dampak sosial dari penerapan komputer (social impacts of computing), analisis sosial terhadap komputerisasi (social analysis of computing), kajian-kajian komunikasi berperantaraan komputer (computer-mediate communication), kebijakan informasi, informatika organisasi (organizational informatics), informatika interpretif (interpretive informatics), dan sebagainya.
Istilah informatika sosial berawal di Amerika Utara pada tahun 1996, dan keduanya terintegrasi dan menjadi satu dalam penelitian yang sebelumnya dikenal sebagai "Komputer dan Masyarakat (computers and society)," "dampak sosial komputasi (social impacts of computing)," "isu sosial komputasi (social issues of computing)," "analisis sosial komputasi (social analysis of computing)," dan "perilaku sistem informasi (behavioral information systems)".[3]
Sistem TIK adalah jaringan sosio-teknis, bukan sekadar alat.[4]
Macam Aspek Sosial – Geografi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang persamaan dan juga perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan serta lingkungan dalam konteks keruangan. Pengertian tersebut dirumuskan dalam Seminar dan Lokakarya Ikatan Ahli Geografi Indonesia pada tahun 1988 di Semarang.
Di luar dari hal tersebut, banyak sekali ragam definisi ilmu geografi yang dijelaskan oleh para ahli di bidang tersebut. Misalnya saja, ahli geografi asal Indonesia yang bernama R Bintaro merumuskan bahwa pengertian geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitra, menerapkan sifat bumi, menganalisis gejala alam dan juga penduduk, serta mempelajari terkait corak khas kehidupan, dan berusaha untuk mencari fungsi dari unsur bumi dalam ruang atau waktu.
Sedangkan pengarang buku yang berjudul Man’s Physical World (1971) yakni Joseph E. Van Riper mengartikan bahwa geografi sebagai disiplin ilmu yang memberikan pemahaman secara menyeluruh terkait sistem besar yang ada di permukaan bumi yang terdiri dari manusia, dan juga lingkungan alam. Sehingga hal ini mengkonsepsikan distribusi spasial dan juga relasi spasial, dalam sistem dan juga subsistem kehidupan manusia yang ada di bumi.
Sementara itu, Linda L Greenow, melalui bukunya yang berjudul World Geography (1995) mengungkapkan pengertian geografi sebagai ilmu yang berhubungan dengan keberadaan makhluk hidup dan juga benda i bumi, serta bagaimana keduanya saling mempengaruhi.
Keragaman pendapat para ahli tentang definisi ilmu geografi ini tidak lepas dari perkembangan bidang studi ini yang melewati masa begitu panjang. Bahkan, geografi juga sudah dipelajari pada masa Yunani Kuno, dengan Eratosthenes sebagai sang pelopor.
Keluasan objek pembahasan yang ada di dalam ilmu geografi ini memunculkan berbagai persoalan. Menurut ulasan yang bertajuk “Geografi dalam Perspektif Filsafat Ilmu” di dalam jurnal Majalah Geografi Indonesia, luasnya objek kajian geografi dapat membuat bidang ilmu yang satu ini menjadi sangat kompleks. Sebagai akibatnya, muncul kekhawatiran terhadap kebingungan pembelajar geografi karena tidak bisa memahami betul hakikat dari ilmu ini.
Oleh karena itu, kajian terhadap fenomena geosfer atau fenomena alam yang dikaji dengan ilmu geografi, tidak dapat hanya menyentuh aspek fisiknya saja. Kajian geosfer ini harus komprehensif dengan cara mencakup aspek fisik atau alam dan juga aspek sosial atau manusia.
Perlu dipahami bahwa ilmu geografi adalah analisa sintetis terhadap fenomena geosfer. Maka dari itu, kajian geosfer juga perlu dilakukan dengan tiga pendekatan utama, yakni keruangan, kelingkungan, dan juga kompleks wilayah. Tiga pendekatan tersebut akan menjadi ciri khas geografi yang tidak ada di dalam ilmu lainnya.
Pendekatan keruangan ini berpusat ke analisis sintesis mengenai variasi perbedaan lokasi di permukaan bumi. Selain itu, pendekatan ini juga menelisik faktor-faktor dominan yang mempengaruhi perbedaan tersebut. Lalu, pendekatan kelingkungan berfokus pada interaksi antara manusia dan lingkungan alam. Untuk pendekatan kompleks wilayah adalah gabungan pendekatan keruangan dan juga kelingkungan. Dalam pendekatan kompleks wilayah, analisis tertuju pada kajian komprehensif terhadap suatu wilayah yang meliputi aspek sosial dan juga aspek fisik.
Penggunaan tiga pendekatan ini dalam kajian geografi bergantung pada fokus tema yang dikaji. Lalu, apa saja aspek fisik dan aspek sosial dalam ilmu geografi?